Di Gedung Dewan, Ribuan Buruh Demo Tolak Perdagangan Bebas ASEAN-Cina

Di Gedung Dewan, Ribuan Buruh Demo Tolak Perdagangan Bebas ASEAN-Cina

Kamis, 28 Januari 2010 | 13:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta Ribuan buruh yang berunjuk rasa di depan Kompleks gedung Dewan Perwakilan Rakyat/ Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senayan, menuntut pemerintah membatalkan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Cina (ACFTA). Perjanjian tersebut dinilai akan berdampak buruk terhadap para pekerja.

“Tolak ACFTA. Serbuan produk China akan banjiri Indonesia, mengancam produk lokal, industri akan hancur dan pemecatan akan terjadi,” kata seorang orator dari atas truk berpengeras suara di depan pagar kompleks gedung parlemen, Kamis (28/1).

ACFTA adalah perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, dengan Cina. Perjanjian ini berlaku mulai Januari 2010.
Para buruh mengkhawatirkan serbuan produk-produk China akan melemahkan industri dalam negeri yang akan berimbas pada pemutusan hubungan kerja.

Para buruh datang membawa puluhan spanduk. Mereka, antara lain, dari Serikat Pekerja Nasional dan Serikat Pekerja Otomotif Indonesia. Tiga truk berpengeras suara diparkir tepat di depan pagar parlemen. Dari tiga truk inilah para orator memekikkan aspirasi mereka.

Jalan Gatot Subroto di depan kompleks gedung parlemen sendiri ditutup. Ratusan aparat Brimob bersiaga di depan dan di dalam gedung parlemen. Dua mobil pemadam disiagakan dan lima panser bersiaga dibalik pagar. Di antara pagar dengan pengunjuk rasa juga melintang kawat berduri. Namun ujuk rasa berjalan tertib.

Saat ini sekitar 50 perwakilan pengunjuk rasa sedang diterima Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat di Gedung Nusantara III. Mereka menyampaikan aspirasi didampingi sejumlah anggota Komisi Tenaga Kerja Dewan Perwakilan Rakyat.

Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/01/28/brk,20100128-222008,id.html

Tinggalkan komentar